Senin, 19 September 2011

PENAMPILAN PERDANA ASRAMA BIAK

Inilah tim yang dibangun sembilan tahun lalu. Para pemain datang dan pergi, Asbik tetap ada...
 
GAGAL! Itulah hasil yang dipetik tim sepak bola Asrama Mahasiswa Biak Numfor (ASBIK) dalam kejuaraan sepak bola yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Biak (HIMABI) di Lapangan Misi dan Trikora, Abepura. Kejuaraan yang digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun HIMABI ke-V ini diikuti oleh ikatan-ikatan mahasiswa se-Kabupaten Biak Numfor, termasuk tim sepak bola Asrama Mahasiswa Biak Numfor yang turun dengan nama ASBIK. Bagi tim yang diawaki Donald Mirino dan kawan-kawan, ini adalah penampilan perdana mereka.

Kegagalan tim berkostum oranye ini untuk melangkah ke babak semifinal dipastikan lewat kekalahan beruntun dalam tiga pertandingan. Tim ASBIK yang tergabung bersama Himpunan Mahasiswa dan Pelajar (HIMAPEL) Supiori Selatan, Ikatan Keluarga Numfor (IKN) B dan Ikatan Mahaiswa dan Pelajar (IMP) Kepulauan Padaido, akhirnya harus puas menduduki urutan buncit pool A.

Walaupun tidak lolos ke babak berikut, namun ASBIK masih bisa bangga dengan tujuh gol yang dihasilkan duet striker mereka, Yusak Rumbino dan Musa Rejauw. Manajer Tim ASBIK, Donald Mirino berkomentar, bahwa meskipun timnya kalah, ia tidak kecewa. "Teman-teman menampilkan petmainan yang bersih dan benar-benar menarik!" Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi saya dan teman-teman," paparnya.

Nada serupa juga disampaikan kapten tim, Simon Rumbino. Bek handal Fakultas Ekonomi Uncen itu mengakui bahwa rekan-rekannya masih lemah dalam hal stamina, walaupun teknik individual mereka cukup memadai.

Kekalahan pertama dialami dengan skor 6 - 4 ketika pada 17 November lalu, ASBIK menjajal HIMAPEL Supiori Selatan. Gol-gol dalam pertandingan ini, disarangkan Yusak Rumbino (nomor punggung 10) setelah melakukan hattrick. Juga kapten tim, Rumbino.

Harapan Tim ASBIK untuk melaju ke semifinal dikandaskan IKN B dengan skor tip is 3 - 2. Padahal ASBIK telah unggul lebih dulu dengan dua gol. "Gol ketiga mereka, benar-benar membuat saya lemas!," komentar Michael Randongkir, pencetak gal kedua ASBIK. Uniknya, ASBIK kemudian mengajukan protes tertulis kepada panitia karena menilai mereka dicurangi oleh salah satu hakim garis. Menurut Dicky Menufandu, salah satu anggota tim ofisial, hakim garis tersebut terlampau berat sebelah karena ia selalu meloloskan pemain-pemain IKN B yang jelas-jelas dalam posisi off-side. Dicky mengatakan, mereka telah meminta kepada panitia agar hakim garis seperti itu tidak dipakai lagi dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya. "Kalau kabut model begitu masih di-pake, bisa-bisa kualitas pertandingan akan menurun," tambahnya.

Kekalahan ketiga diderita setelah jumat kemarin, ASBIK harus mengakui keunggulan Tim IMP Kepulauan Padaido dengan hasil 1 - 2. Kembali ASBIK harus menelan pil pahit walau di babak pertama mereka unggul lewat kaki Musa Rejauw.

Menyambut pertandingan-pertandingan mendatang, kata Donald Mirino, yang juga ketua asrama mahasiswa Biak Numfor, timnya akan melakukan latihan secara kontinyu, agar pemainnya benar-benar siap berlaga.

Berbeda dengan tim sepak bola, tim bola voli ASBIK tetap merajai kejuaraan yang juga digelar oleh HIMABI. Tim ini tak terkalahkan dalam tiga pertandingan berturut-turut.

Ketua Asrama Mahasiswa Biak Numfor menambahkan bahwa lewat sejumlah kegiatan HlMABI, ia berharap sesama mahasiswa Biak dapat lebih saling mengenal satu dengan yang lain. Agar persaudaraan yang telah ditanamkan para pendahulu/senior mereka tetap terjaga. "Ambisi" juara tentu tak dilarang, namun yang lebih penting dari itu tentu saja kebersamaan. * * * jwm/ps asbik

Tim Sepak bola ASBIK
Ofisial : 
Donald Mirino, Dicky Menufandu, Anton Wambrauw
Pemain:
Deddy Rejauw, Simon Rumbino (kapten), Apolos Pombos, Christian Infandi, Gilberth Abidondifu, Loth Rumbino, Michael Randongkir, Otto Kapitarauw, Richard Msen, Ishak Rumbewas, Elisa Urbasa, Piet Abrauw, Robby Mampioper, Jean Ayer, Valen Kafiar, Musa Rejauw, Yusak Rumbino.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 
 Tulisan ini pertama kali dimuat di Tabloid JUBI (Jujur Bicara) sekitar minggu III November 2002. Ditulis oleh saya sendiri dan karena Pemred JUBI menilai tulisan ini bagus, tak satu katapun ia edit.  Langsung saja lulus dan seingat saya ditaruh di halaman paling akhir/rubrik Sport. Klipping tabloid-nya masih disimpan oleh saudara Apolos Pombos dari Sim Mgan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar